Tuesday, August 2

Titian Syiratal Mustaqim

Jalan liku penuh duri
tetap ku jalani
Walau sekujur tubuh
Penuh luka bermandi darah
Darah kasih pembebas pedih

Biarkan mereka,
atau usah ganggu mereka
Biarkan kereta berjalan pada relnya
Atau…biarkan anjing-anjing liar
Berpesta berebut bangkai seekor kancil yang mati
Terhimpit…terjepit….
Hingga mentari keadilan terpancar dibumi ini

Sampai kita kesana
Dan pasti akan kesana….
Titian Syiratal Mustaqim
Berzikirlah…
Bertasbihlah…
Allahu Akbar…


Bagian-bagian yang masih mampu ku hapal dari sebuah elegi manis milik ayahanda, yang sangat mendambakan anak-anaknya untuk selalu mengingat akan hari kembali yang hakiki dan menjalani hidup dengan apa adanya.Untuk ayahanda tercinta kutulis kembali puisi ini, semoga bisa manjadi bahan renungan bagi anak cucunya.

No comments: